Minggu, 09 September 2012

Ibu…Jangan Sakiti Anak Anakmu


Puisi ini  diihlami oleh sebuah peristiwa pedih semalam. Seorang ibu kandung, memaki anak gadisnya  dengan membawa nama kebun binatang. Si gadis manis menangis sembunyi ketakutan.
Pantaskah dia menerima makian menyakitkan, hanya untuk sebuah kesalahan yang mudah diperbaiki?
Hati saya perih dan bertanya ” Mengapa seorang ibu tak mampu menjaga lidah ? Mengapa ia tak bersyukur menerima titipanNYA?  “

Anak anakmu bukanlah barang mainan , yang dapat kau caci maki sesuka hati
Mereka titipan Tuhan, yang lahir dari rahimmu tapi mereka bukan milikmu
Berikanlah cintamu namun jangan tunjukan egomu, hanya karena engkau seorang ibu

Anak anak punya hati dan harga diri, tugasmu membimbing penuh kasih.
Jangan sakiti jiwa dan raganya, akan berbekas dikemudian hari
Jangan rendahkan mereka karena rendah diri mereka nanti
Mudah sekali menjadi ibu, tak mudah menjadi ibu sejati
Yang pintu hatinya terbuka bagi anak anaknya
Yang bibirnya selalu mengucapkan doa doa
Yang matanya memandang mereka penuh cinta
Yang menghabiskan waktu bersama mereka
Ibu sejati di hari tua akan dijaga anak anak tercinta
ketika tiada, tak putus doa dari mereka.

Banyak orang mengaku ibu, tapi tak memiliki nurani ibu
Yang mengira harta menyelesaikan segalanya
Yang hidupnya tak pernah bersyukur
Yang matanya memandang rendah anak sendiri
Yang bibirnya terucap caci dan maki
Yang menghabiskan waktu untuk diri sendiri
Ibu tak punya nurani, di hari tua sepi hidup sendiri.
Anak anak terbang  tinggi sekali.
.
Wahai ibu…., ketika kita masih diberi kesempatan.
Syukurilah…engkau masih bersama  anak tercinta
Usia tak ada yang tahu , tua muda antri menunggu
Jika tiba tiba anakmu dipanggil Tuhan, sesalmu  tak berkesudahan.
Tak ada lagi kesempatan, menatap mata indah anak tercinta.

Ibu…ada surga di kakimu, betapa mulia engkau di mata Tuhanmu
Ibu , jangan sakiti anak anakmu…
Written by : Fey Down

Tidak ada komentar:

Posting Komentar